Monday 24 December 2012

Wednesday 19 December 2012

Hati-Hati Bila Bercakap, Jangan Sampai Batal Aqidah !




Hati-Hati Dengan Percakapan Kita !!!

Pakai serban sebesar bakul.
Sejadah dari Turki. Angkat
takbir solat macam panglima
perang. Baca Fatihah macam
Sheikh Basit. Rakaat pertama
baca surah al-Baqarah.
Rakaat ke dua baca surah an-Nisa.
Solatnya lama sampai 3 jam
setengah. Tapi di rakaat
terakhir dalam tahiyyat akhir
dia terkentut sekali jer. Maka
batal juga solatnya. Tak kira sehebat mana solatnya
sekalipun. Begitulah juga
aqidah kita. Sekali kita silap
cakap, contohnya kata Allah
tidak adil, maka batal aqidah,
tidak kira walau kita dah pergi haji 18 kali. Bila batal aqidah,
maka dulu kini dan selamanya
di dalam oven api neraka.
Nauzubillah! Tuntutlah ilmu.
Belajar ilmu tauhid untuk
memantapkan aqidah agar terpelihara dari murtad tanpa
disedari.

~ Ustaz Azhar Idrus ~

( Harga Aqidah ) ~~~> Boleh
jatuh murtad melalui 3
perkara:

*Hati (Iktiqad).
*Perkataan.
*Perbuatan.

7 CONTOH KESALAHAN DALAM AQIDAH ->http://on.fb.me/T8wdkX

7 CONTOH KESALAHAN DALAM AQIDAH



Kesalahan adalah keburukan yang sering dilakukan oleh manusia. Rasulullah bersabda, “Setiap anak Adam (yakni: manusia-ed) pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat.” (HR. al-Baihaqi di dalam Syu’abul Iman dan yang lainnya)

Mengenal kesalahan itu penting. Mengapa? Hal ini bisa menjadi sarana untuk menyadarkan pelaku sehingga bertaubat atas penyimpangannya. Juga sebagai peringatan agar tidak terjerumus ke dalam penyimpangan. Bukankah banyak kita saksikan orang yang bertaubat setelah tahu bahwa apa yang ia lakukan sebelumnya adalah suatu kesalahan?
Hudzaifah bin al-Yaman pernah bertanya tentang keburukan dengan tujuan mulia. Ia berkata, “Orang-orang bertanya kepada Rasulullah tentang kebaikan sementara aku bertanya kepada beliau tentang keburukan, karena khawatir hal tersebut akan menimpaku” (HR. al-Baihaqi di dalam as-Sunan al-Kubra)
Kali ini kita ketengahkan 7 contoh kesalahan terkait masalah akidah yang boleh jadi kita atau saudara kita kaum muslimin di penjuru negeri Indonesia ada yang belum mengetahuinya. Harapannya adalah semoga Allah membuka pintu hati kita untuk menyadarinya dan kembali ke jalan yang benar.

1. Istighatsah (Meminta Bantuan) kepada Orang yang Sudah Mati.
Misalnya, ketika mengalami kesusahan, seseorang mengatakan, “Wahai syaikh Abdul Qadir Jaelani, bantulah aku.” Ini merupakan kesalahan karena istighatsah adalah ibadah yang tidak semestinya dilakukan kecuali kepada Allah. Allah berfirman, yang artinya, “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu” (QS. al-Anfal: 9). Ubadah bin Shamit berkata, “Abu Bakar berkata, ‘Bangkitlah kalian kita lakukan istighatsah kepada Rasulullah karena ulah si munafiq ini.’” (Mendengar hal ini) Maka Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya istighatsah itu bukan kepadaku, tapi istighatsah itu hanya dilakukan kepada Allah azza wajalla saja” (Majma’u az-Zawaid wa Manba’u al-Fawaid, al-Hafidz al-Haitsami)

2. Membenarkan Dukun

Ini adalah kesalahan. Rasulullah pernah bersabda, “Barangsiapa datang kepada peramal atau dukun lalu membenarkan apa yang diucapkannya, maka ia telah kufur dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad.”(HR. Ahmad dan al-Hakim)

3. Menyembelih Karena Jin

Ada orang pergi ke dukun untuk berobat. Dukun itu meminta seekor hewan dengan sifat tertentu (seperti, ayam hitam mulus) dan sejenisnya untuk disembelih lalu darahnya dilumurkan pada orang yang sakit, untuk meminta keridhaan jin. Ini diharamkan, dan pelakunya dilaknat, Nabi bersabda,
لَعَنَ اللَّهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللَّهِ
“Allah melaknat siapa yang menyembelih karena selain Allah.”(HR.Muslim)

4. Meminta Syafa’at dari selain Allah

Misalnya, meminta syafa’at kepada nabi atau wali, dengan mengatakan, “Wahai Rasulullah, berilah syafa’at kepadaku”. Atau, “Wahai para wali Allah, berilah syafa’at kepadaku.” Ini kesalahan, karena syafa’at itu hanya milik Allah dan untuk siapa yang diberi ijin oleh-Nya. Allah berfirman, artinya, “Bahkan mereka mengambil pemberi syafa’at selain Allah. Katakanlah: “Dan apakah (kamu mengambilnya juga) meskipun mereka tidak memiliki sesuatu pun dan tidak berakal?” (QS. az-Zumar: 43)

5. Keyakinan dalam ungkapan

Berikut ini contoh ungkapan yang dikatakan bertuah bila diucapkan sekian kali,

اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّم سَلاَماً تاَماً عَلَى سَيِدِناَ مُحَمَّدٍ الَّذِي تَنْحَلُ بِهِ العُقَدُ وَتَنفَرِجُ بِهِ الكُرَبُ وَتُقضَى بِهِ الحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَغَائِبُ وَحُسْنُ الخَوَاتِيمِ وَيُسْتَسقَى الغَمَامُ بِوَجهِهِ الكَرِيمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ كُلِّ مَعْلُومٍ لَكَ
Allahumma shalli shalatan kamilatan Wa sallim salaman taman ‘ala sayyidina Muhammadin Alladzi tanhallu bihil ‘uqadu, wa tanfariju bihil kurabu, wa tuqdha bihil hawa-iju Wa tunalu bihir ragha-ibu wa husnul khawatimi wa yustasqal ghamamu bi wajhihil karimi, wa ‘ala alihi, wa shahbihi ‘adada kulli ma’lumin laka.
Artinya, “Ya Allah, limpahkanlah pujian yang sempurna dan juga keselamatan sepenuhnya, kepada pemimpin kami Muhammad, yang dengan sebab beliau ikatan-ikatan (di dalam hati) menjadi terurai, berkat beliau berbagai kesulitan menjadi lenyap, berbagai kebutuhan menjadi terpenuhi, dan dengan sebab pertolongan beliau pula segala harapan tercapai, begitu pula akhir hidup yang baik didapatkan, berbagai gundah gulana akan dimintakan pertolongan dan jalan keluar dengan perantara wajahnya yang mulia, semoga keselamatan juga tercurah kepada keluarganya, dan semua sahabatnya sebanyak orang yang Engkau ketahui jumlahnya.”
Syaikh Muhammad Jamil Zainu berkata,“Sesungguhnya akidah tauhid yang diserukan al-Qur’an al-Karim dan diajarkan Rasulullah kepada kita mewajibkan setiap muslim untuk meyakini bahwa Allah semata yang berkuasa untuk melepaskan ikatan di dalam hati, menyingkirkan kesusahan, memenuhi segala macam kebutuhan dan memberikan permintaan orang yang sedang meminta kepada-Nya. Oleh sebab itu seorang muslim tidak boleh berdoa kepada selain Allah demi menghilangkan kesedihan atau menyembuhkan penyakitnya meskipun yang diserunya adalah malaikat atau Nabi yang dekat (dengan Allah). Al-Qur’an ini telah mengingkari perbuatan berdoa kepada selain Allah baik kepada para rasul ataupun para wali. Allahkberfirman, artinya,“Bahkan sesembahan yang mereka seru (selain Allah) itu justru mencari kedekatan diri kepada Rabb mereka dengan menempuh ketaatan supaya mereka semakin bertambah dekat kepada-Nya dan mereka pun berharap kepada rahmat-Nya serta merasa takut akan azab-Nya. Sesungguhnya siksa Rabbmu adalah sesuatu yang harus ditakuti.”(QS. al-Isra’: 57). Para ulama Tafsir mengatakan ayat ini turun terkait dengan mereka yang berdoa kepada Isa al-Masih, memuja malaikat atau jin-jin yang shalih (sebagaimana diceritakan Ibnu Katsir).”
“Bagaimana Rasul bisa merasa ridha kalau beliau dikatakan sebagai orang yang bisa melepaskan ikatan hati dan bisa melenyapkan berbagai kesusahan padahal al-Qur’an saja telah memerintahkan beliau untuk berkata tentang dirinya, artinya, “Katakanlah: Aku tidak berkuasa atas manfaat dan madharat bagi diriku sendiri kecuali sebatas apa yang dikehendaki Allah. Seandainya aku memang mengetahui perkara ghaib, maka aku akan memperbanyak kebaikan dan tidak ada keburukan yang akan menimpaku. Se- sungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman.” (QS. al-A’raf :188)
Ada seseorang yang datang menemui Rasulullah dan berkata, “Atas kehendak Allahdan kehendakmu wahai Rasul”, maka beliau menghardiknya sambil berkata, “Apakah kamu ingin menjadikan aku sebagai sekutu bagi Allah? Katakan: Atas kehendak Allah semata.” (HR. an-Nasa’i dengan sanad hasan)
Seandainya kita ganti kata bihi
(بِهِ)
(dengan sebab beliau) dengan biha
(بِهَا)
(dengan sebab shalawat) maka tentulah maknanya akan benar. Bacaannya menjadi seperti ini,
اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّم سَلاَماً تاَماً عَلَى سَيِدِناَ مُحَمَّدٍ الَّتي تُحِلُ بِهَا العُقَد
Allahumma shalli shalatan kamilatan wa sallim salaman tamman ‘ala sayyidina Muhammadin Allati tuhillu bihal ‘uqadu (yang ikatan-ikatan hati menjadi terlepas karena shalawat)
Ini benar, karena shalawat kepada Nabi adalah ibadah yang bisa dijadikan sarana untuk bertawassul memohon dilepaskan dari kesedihan dan kesusahan.

6. Meramalkan Sial Karena Mendengar Suara Burung

Sebagian orang, ketika mendengar suara burung hantu, mengatakan, “Semoga baik-baik saja, siapa yang mati pada hari ini? Apa yang bakal terjadi hari ini? Ini kesalahan, karena Rasulullah bersabda, “Thiyarah (meramalkan kesialan) adalah syirik.” (HR. Abu Dawud dan lainnya).

7. Mengusap Kuburan untuk Mencari Keberkahannya

Ada orang yang pergi ke kuburan para wali atau orang shalih untuk mengusapnya dan mencari keberkahannya. Ini adalah kesalahan. Abu Waqid al-Laitsi berkata, “Kami keluar bersama Rasulullah ke Hunain dan kami masih baru masanya dengan kekafiran (baru masuk Islam-red), sedangkan kaum musyrik memiliki sebuah pohon bidara yang mereka biasa beri’tikaf di sisinya dan menggantungkan senjata mereka padanya sehingga disebut Dzatu Anwath. Kami berkata ketika melewati pohon itu, “Wahai Rasulullah, buatlah untuk kami Dzatu Anwath sebagaimana mereka memiliki Dzatu Anwath. Mendengar itu beliau bersabda, “Allahu akbar! Inilah sunnah-sunnah (tradisi-tradisi itu). Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian telah mengatakan sebagaimana yang pernah dikatakan Bani Israil kepada Musa; Buatkanlah tuhan untuk kami sebagaimana mereka memiliki beberapa tuhan. “Musa menjawab, sesungguhnya kalian adalah kaum yang bodoh.” (HR. at-Tirmidzi dan Ahmad).
Ibnu Hajar al-Haitami asy-Syafi’I berkata, “Dosa besar ke 93, 94, 95, 96, 97, dan 98 adalah menjadikan kuburan sebagai masjid, menyalakan api (penerangan) di kuburan, menjadikan kuburan sebagai berhala, thawaf, mengusap-usap kuburan, dan shalat ke arah kuburan.” (Az-Zawajir ‘an iqtiraf al-Kabair, 1/154).
Imam an-Nawawi menukil kesepakatan ulama tentang dilarangnya mengusap kuburan Nabi dalam rangka mencari barakah. Beliau berkata, “Tidak boleh thawaf di kuburan Nabi, dan dibenci menempelkan perut dan punggung di dinding kuburan, hal ini telah dikatakan oleh al-Halimy dan yang selainnya. Dan dibenci mengusap kuburan dengan tangan dan dibenci mencium kuburan…”
“Sungguh yang mulia al-Fudhail bin ‘Iyadh telah berbuat baik dalam perkataannya,“Ikutilah jalan petunjuk dan tidak masalah jika jumlah pengikutnya yang sedikit…Barangsiapa yang terbetik di benaknya bahwa mengusap-usap kuburan dengan tangan dan perbuatan yang semisalnya lebih berkah, maka ini karena kebodohan dan kelalaiannya, karena keberkahan itu pada sikap mengikuti syariat dan perkataan para ulama. Bagaimana mungkin keutamaan bisa diraih dengan menyelisihi kebenaran??” (Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, 8/257) Wallahu a’lam. (Redaksi)
[Sumber: al-Kalimatu an-Nafi’ah Fil akhtha-i asy Sya-i’ah, Wahid Abdussalam Bali. Edisi Indonesia: 474 Kesalahan Umum dalam Akidah dan Ibadah Beserta Koreksinya,penerbit: Darul Haq, Jakarta dan sumber lainnya]
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh

website: www.alsofwah.or.id / www.alsofwa.com

Wednesday 12 December 2012

Kisah Rasulullah SAW dan Pengemis Buta




Di sudut pasar Madinah, ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, "Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabil
a kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya" .

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahawa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai baginda wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Aisyah RA menjawab, "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja". "Apakah itu?", tanya Abu Bakar RA.

"Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke hujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana ", kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abu Bakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abu Bakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya.

Ketika Abu Bakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil mengherdik, "Siapakah kamu?". Abu Bakar RA menjawab, "Aku orang yang biasa (mendatangi engkau)." "Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku," bantah si pengemis buta itu.

"Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku", pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abu Bakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, "Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW".

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abu Bakar RA, dan kemudian berkata, "Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, dia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, dia begitu mulia, "

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi seorang muslim.

~Mulia Sungguh Akhlak Rasulullah SAW. Selawat dan Salam Ke atasnya . "Allahumma Sholli `ala Muhammadin wa`ala ali Muhammad "~

Sunday 9 December 2012

(ZIKIR)Ganjaran Pahala Melafaz SubhanAllahi wa bihamdih, SubhanAllahil-`Azim Serta Maksudnya !





Maksud/Terjemahan :

-SubhanAllahi wa bihamdih = Maha Suci ALLAH dan Segala Pujian BagiNYA

-SubhanAllahil-`Azim = Maha Suci ALLAH Yang Maha Agung

*Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya sebaik-baik ucapan kepada Allah SWT adalah kalimat subhanallah wa bihamdihi.” (HR Muslim dan Tirmidzi).

*Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa mengucapkan subhanallah wabihamdihi seratus kali dalam sehari, ia akan diampuni segala dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di laut.” (HR Muslim dan Tirmidzi)

* Diriwayatkan dari Abi Dzar. Rasulullah pernah ditanya, “Perkataan apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Yang dipilih oleh Allah bagi para malaikat dan hamba-hamba-Nya, yaitu subhanallah wabihamdihi (Mahasuci Allah dengan segala puji bagi-Nya).” (HR Muslim).

Ambillah peluang setiap masa yang terluang untuk kita mengingati ALLAH. Di dalam hadith di atas, Nabi S.A.W. telah menyatakan akan kelebihan kalimah zikir ‘SubhanAllahi wa bihamdih, SubhanAllahil-`Azim’ yang tidak sepatutnya kita abaikan.

-> Siapa yg mengajak kebaikan maka baginya pahala seperti pahala orang yg mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.(HR. Muslim) <-

~Sebarkan Untuk Manfaat Bersama~

Thursday 6 December 2012

Penzina, Pencuri Masuk Syurga ?




Kali ini mari kita bersama menghayati satu hadis Nabi saw tentang kepentingan mentauhidkan Allah SWT. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Sahihnya.

Abu Zar menceritakan bahawa pada satu malam dia keluar bersama Rasulullah saw ke kawasan berbatu hitam pada waktu malam, kami mengadap bukit uhud. Kemudian Rasulullah saw bersabda : Wahai abu Zar kamu duduk di sini, jangan ke mana-mana s
ehingga aku kembali.

Maka Nabi pun pergi sehingga hilang dari pandanganku. Lalu aku mendengar satu suara, aku bimbang sesuatu yang menimpa Nabi saw. Aku berkeinginan untuk pergi. Kemudian aki teringat pesan Nabi saw tadi agar jangan ke mana-mana.

Maka aku tetap berada di situ.
Aku berkata ( setelah Nabi kembali) : tadi aku mendengar satu suara yang aku takut sesuatu telah menimpamu. Namun aku teringat pesanan mu tadi.
Nabi saw bersabda : itu adalah Jibril yang datang kepadaku lalu memberitahuku bahawa sesungguhnya sesiapa yang mati dari kalangan umatku yang tidak melakukan SYIRIK kepada Allah dengan sesuatu akan masuk syurga.

Aku bertanya : Ya Rasulullah saw, kalau dia berzina, kalau dia mencuri?. Nabi saw bersabda : walaupun dia berzina, walaupun dia mencuri.

PENGAJARAN :

Hadis ini menolak pendapat khawarij yang mengatakan bahwa sesiapa yang melakukan dosa besar akan dimasukkan ke dalam neraka selama-lamanya. Ahli Sunnah wal Jamaah beriktikad bahawa sesiapa yang masih Islam walaupun dia melakukan dosa besar dan tidak bertaubat semasa hayatnya tetap berpeluang memasuki syurga Allah.

Di akhirat kelak semua terserah kepada Allah sama ada ingin mengampunkannya dan terus memasukkannya ke syurga atau ditimbang amalannya, sekira amalan jahat lebih berat maka dia akan memasukisyurga untuk satu tempoh yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian dia akan dapat memasuki syurga Allah.

Hadis di atas menunjukkan bahawa syarat memasuki syurga ialah tidak melakukan amalan yang boleh mensyirikkan Allah dengan apa-apa pun. Ini menjelaskan bahawa betapa besarnya bahaya dan mudarat syirik kepada seseorang. Oleh itu kita hendaklah berusaha sedaya-upaya kita agar langsung tiada amalan syirik di hati kita. Semoga Allah merahmati kita semua.

WALLAHU TA’ALA A’LAM

*JENIS-JENIS SYIRIK : http://on.fb.me/XlWfW4

~SEBARKAN~

JENIS-JENIS SYIRIK !




1. Syirik Akbar 

Syirik ini menjadi penyebab keluarnya sese-orang dari agama Islam, dan orang yang bersangkutan jika meninggal dalam keadaan demikian, akan kekal di dalam neraka. Hakikat syirik akbar adalah memalingkan salah satu jenis ibadah kepada selain Allah! Seperti memohon dan taat kepada selain Allah, bernadzar untuk selain Allah, takut kepada mayat, kuburan, jin, se
tan disertai keyakinan bahwa hal-hal tersebut dapat memberi bahaya dan mudharat kepadanya, memohon perlindungan kepada selain Allah, seperti meminta perlindungan kepada jin dan orang yang sudah mati, mengharapkan sesuatu yang tidak dapat diwujudkan kecuali oleh Allah, seperti meminta hujan kepada pawang, meminta penyembuhan kepada dukun dengan keyakinan bahwa dukun itulah yang menyembuhkannya, mengaku mengetahui perkara ghaib, menyembelih hewan kurban yang ditujukan untuk selain Allah.

Thariq bin Syihab menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda (yang terjemahannya):
Ada seseorang masuk surga karena seekor lalat, dan ada seseorang masuk neraka karena seekor lalat pula.Para shahabat bertanya: Bagaimana hal itu, ya Rasulul-lah? Beliau menjawab: Ada dua orang berjalan melewati suatu kaum yang mempunyai berhala, yang mana tidak seorang pun melewati berhala itu sebelum mempersembahkan kepadanya suatu kurban. Ketika itu, berkatalah mereka kepada salah seorang dari kedua orang tersebut: Persembahkanlah kurban kepadanya!Dia menjawab: Aku tidak mempunyai sesuatu yang dapat kupersem-bahkan kepadanya. Mereka pun berkata kepadanya lagi: Persembahkan sekalipun seekor lalat.Lalu orang itu mempersembahkan seekor lalat mereka pun memperkenankan dia untuk meneruskan perjalanan. Maka dia masuk neraka karenanya. Kemudian berkatalah mereka kepada seorang yang lain: Persembahkanlah kurban kepadanya.Dia menjawab: Aku tidak patut mempersembahkan sesuatu kurban kepada selain Allah Azza wa Jalla.Kemudian mereka memenggal lehernya, karenanya orang ini masuk surga.(HR. Imam Ahmad).

Dan termasuk penyembelihan jahiliyah 'yang terkenal di zaman kita sekarang ini- adalah menyembelih untuk jin. Yaitu manakala mereka membeli rumah atau membangunnya, atau ketika menggali sumur mereka menyembelih di tempat tersebut atau di depan pintu gerbangnya sebagai sembelihan (sesajen) karena takut dari gangguan jin. (Lihat Taisirul Azizil Hamid, hal. 158).

Macam-macam Syirik Besar

a. Syirik dalam berdoa

Yaitu meminta kepada selain Allah, disamping meminta kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman dalam kitab-Nya (yang terjemahannya):
"Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa meskipun setipis kulit ari. Jika kamu meminta kepada mereka, mereka tiada mendengar seruanmu, dan kalau mereka mendengar mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu."(Faathir: 13-14)

b. Syirik dalam sifat Allah

Seperti keyakinan bahwa para nabi dan wali mengetahui perkara-perkara ghaib. Allah Ta aala telah membantah keyakinan seperti itu dengan firman-Nya (yang terjemahannya):

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia sendiri. (al-Anam : 59). Lihat QS. al-Jin: 26-27.

Pengetahuan tentang hal yang ghaib merupakan salah satu hak istimewa Allah, menisbatkan hal tersebut kepada selain-Nya adalah syirik akbar.

c. Syirik dalam Mahabbah (kecintaan)

Mencintai seseorang, baik wali atau lainnya layaknya mencintai Allah, atau menyetarakan cinta-nya kepada makhluk dengan cintanya kepada Allah Ta ala. Mengenai hal ini Allah Ta ala berfirman (yang terjemahannya):

"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman sangat cintanya kepada Allah. (al-Baqarah: 165).

Mahabbah dalam ayat ini adalah mahabbatul ubu-diyah (cinta yang mengandung unsur-unsur iba-dah), yaitu cinta yang dibarengi dengan ketundukan dan kepatuhan mutlak serta mengutamakan yang dicintai daripada yang lainnya. Mahabbah seperti ini adalah hak istimewa Allah, hanya Allah yang berhak dicintai seperti itu, tidak boleh diperlakukan dan disetarakan dengan-Nya sesuatu apapun.

d. Syirik dalam ketaatan

Yaitu ketaatan kepada makhluk, baik wali ataupun ulama dan lain-lainnya, dalam mendurhakai Allah Taala. Seperti mentaati mereka dalam menghalal-kan apa yang diharamkan Allah Taala, atau mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya.

Mengenai hal ini Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman (yang terjemahannya): Mereka menjadikan orang-orang alim, dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah. (at-Taubah: 31).

Taat kepada ulama dalam hal kemaksiatan inilah yang dimaksud dengan menyembah berhala mereka! Berkaitan dengan ayat tersebut di atas, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menegaskan (yang terjemahannya): Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada al-Khaliq (Allah).
(Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Ahmad).

e. Syirik khauf (takut)

Jenis-jenis takut

1. Khauf Sirri; yaitu takut kepada selain Allah Subhanahu wa Ta ala, berupa berhala, thaghut, mayat, makhluk gahib seperti jin, dan orang-orang yang sudah mati, dengan keyakinan bahwa mereka dapat menimpakan mudharat kepada makhluk. Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman (yang terjemahannya): Janganlah kamu takut kepada mereka, takutlah kamu kepada-Ku jika kamu benar-benar orang beriman.(Ali Imran: 175).

2.Takut yang menyebabkan seseorang mening-galkan kewajibannya, seperti: Takut kepada sese-orang sehingga menyebabkan kewajiban diting-galkan. Takut seperti in hukumnya haram, bahkan termasuk syirik ashghar (syirik kecil). Berkaitan dengan hal tersebut Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda (yang terjemahannya): Janganlah seseorang dari kamu menghinakan dirinya! Shahabat bertanya: Bagaimana mungkin seseorang menghinakan dirinya sendiri? Rasulullah bersabda: Yaitu ia melihat hak Allah yang harus ditunaikan, namun tidak ditunaikannya! Maka Allah akan berkata kepadanya di hari kiamat: Apa yang mencegahmu untuk mengucapkan begini dan begini?. Ia menjawab: Karena takut kepada manusia!. Allah berkata: Seharusnya hanya kepadaKu saja engkau takut.
(HR. Ibnu Majah dari Abu Said al Khudry, Shahih).

3. Takut secara tabiat, takut yang timbul karena fitrah manusia seperti takut kepada binatang buas, atau kepada orang jahat dan lain-lainnya. Tidak termasuk syirik, hanya saja seseorang janganlah terlalu didominasi rasa takutnya sehingga dapat dimanfaatkan setan untuk menyesatkannya.

f. Syirik hulul

Percaya bahwa Allah menitis kepada makhluk-Nya. Ini adalah aqidah Ibnu Arabi (bukan Ibnul Arabi, beliau adalah ulama Ahlus Sunnah 'pen.) dan keyakinan sebagian kaum Sufi yang ekstrem.

g. Syirik Tasharruf

Keyakinan bahwa sebagian para wali memiliki kua-sa untuk bertindak dalam mengatur urusan makh-luk. Keyakinan seperti ini jelas lebih sesat daripada keyakinan musyrikin Arab yang masih meyakini Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam semesta.

h. Syirik Hakimiyah

Termasuk syirik hakimiyah adalah membuat undang-undang yang betentangan dengan syariat Islam, serta membolehkan diberlakukannya undang undang tersebut atau beranggapan bahwa hukum Islam tidak sesuai lagi dengan zaman. Yang tergo-long musyrik dalam hal ini adalah para hakim yang membuat dan memberlakukan undang-undang, serta orang-orang yang mematuhinya, jika meyakini kebenaran UU tersebut dan rela dengannya.

i. Syirik tawakkal

Tawakkal ada tiga jenis:

a. Tawakkal dalam perkara yang hanya mampu dilaksanakan oleh Allah saja. Tawakkal jenis ini harus diserahkan kepada Allah semata, jika seseorang menyerahkan atau memasrahkannya kepada selain Allah, maka ia termasuk Musyrik.

b. Tawakkal dalam perkara yang mampu dilaksa-nakan para makhluk. Tawakkal jenis ini seharusnya juga diserahkan kepada Allah, sebab menyerah-kannya kepada makhluk termasuk syrik ashghar.

c. Tawakkal dalam arti kata mewakilkan urusan kepada orang lain dalam perkara yang mampu dilaksanakannya. Seperti dalam urusan jual beli dan lainnya. Tawakkal jenis ini diperbolehkan, hanya saja hendaklah seseorang tetap bersandar kepada Allah Subhanahu wa Taala, meskipun urusan itu diwakilkan kepada makhluk.

j. Syirik niat dan maksud

Yaitu beribadah dengan maksud mencari pamrih manusia semata, mengenai hal ini Allah Subhanahu wa Taala berfirman (yang terjemahannya):

"Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepadanya balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak akan memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.(Hud: 15-16).

Syirik jenis ini banyak menimpa kaum munafiqin yang telah biasa beramal karena riya.

k. Syirik dalam Hal Percaya Adanya Pengaruh Bintang dan Planet terhadap Berbagai Kejadian dan Kehidupan Manusia.

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda (yang terjemahannya): Allah berfirman: Pagi ini di antara hambaku ada yang beriman kepada-Ku dan ada pula yang kafir. Adapun orang yang berkata, kami diberi hujan dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, maka dia beriman kepada-Ku dan kafir terhadap bintang. Adapun orang yang berkata: Hujan itu turun karena bintang ini dan bintang itu maka dia telah kufur kepadaKu dan beriman kepada bintang. (HR, Bukhari). Lihat Fathul Bary, 2/333).

Termasuk dalam hal ini adalah mempercayai astrologi (ramalan bintang) seperti yang banyak kita temui di koran dan majalah. Jika ia mempercayai adanya pengaruh bintang dan planet-planet terse-but maka dia telah musyrik. Jika ia membacanya sekedar untuk hiburan maka ia telah melakukan perbuatan maksiat dan dosa. Sebab tidak dibolehkan mencari hiburan dengan membaca hal-hal syirik. Disamping setan terkadang berhasil menggoda jiwa manusia sehingga ia percaya kepada hal-hal syirik tersebut. Maka, membacanya termasuk sarana dan jalan menuju kemusyrikan.

2. Syirik Ashghar

Yaitu setiap ucapan atau perbuatan yang dinyata-kan syirik oleh syara tetapi tidak mengeluarkan dari agama. Ia merupakan dosa besar yang dapat mengantarkan kepada syirik akbar.

Macam-macam syirik asghar:

a. Zhahir (nyata)

- Berupa ucapan: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda (yang terjemahannya): "Barangsiapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka ia telah berbuat syirik. (HR. Ahmad, Shahih).
Dan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang lain (yang terjemahannya): Janganlah kamu berkata: Atas kehendak Allah dan kehendak Fulan. Tapi katakanlah: Atas kehendak Allah , kemudian kehendak Fulan. (HR. Ahmad, Shahih).

- Berupa amalan, seperti: Memakai gelang, benang, dan sejenisnya sebagai pengusir atau penangkal mara bahaya, jika ia meyakini bahwa benda-benda tersebut hanya sebagai sarana tertolak atau tertangkalnya bala. Namun bila dia meyakini bahwa benda-benda itulah yang menolak dan menangkal bala, hal itu termasuk syirik akbar. Imran bin Hushain radiallahu anhu menuturkan, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam melihat seorang laki-laki terdapat di tangannya gelang kuningan, maka beliau bertanya (yang terjemahannya): Apakah ini? Orang itu menjawab: Penangkal sakit. Nabi pun bersabda: Lepaskan itu karena dia hanya akan menambah kelemahan pada dirimu; sebab jika kamu mati sedang gelang itu masih ada pada tubuhmu, kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.(HR. Imam Ahmad dengan sanad yang bisa diterima).

Dan riwayat Imam Ahmad pula dari Uqbah bin Amir dalam hadits marfu (yang terjemahannya): Barang siapa menggan-tungkan tamimah, semoga Allah tidak mengabul-kan keinginannya; dan barang siapa menggantungkan wadaah, semoga Allah tidak memberi ketenangan pada dirinya. Disebutkan dalam riwayat lain: Barang siapa menggantungkan tamimah, maka dia telah berbuat syirik.(Tamimah adalah sesuatu yang dikalungan di leher anak-anak seba-gai penangkal atau pengusir penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan rasa dengki seseorang dan lain sebagainya. Wadaah adalah sejenis jimat).

b. Khafi (tersembunyi); syirik yang bersumber dari amalan hati, berupa riya, sumiah dan lain-lainnya.

BAHAYA SYIRIK

1. Syirik Ashghar (tidak mengeluarkan dari agama).

a. Merusak amal yang tercampur dengan syirik ashghar.

Dari Abu Hurairah radiallahu anhu marfu (yang terjemahannya): Allah berfirman: Aku tidak butuh sekutu-sekutu dari bagian, barang siapa yang melakukan suatu amalan yang dia menyekutukan-Ku padanya selain Aku maka Aku tinggalkan dia dan persekutuannya. (Riwayat Muslim, kitab az-Zuhud 2985, 46).

b. Terkena ancaman dari dalil-dalil tentang syirik, karena salaf menggunakan setiap dalil yang berkenaan dengan syirik akbar untuk syirik ashghar. (Lihat al-Madkhal, hal 124).

c. Termasuk dosa besar yang terbesar.

2. Syirik Akbar

a. Kezhaliman terbesar.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):Sesungguhnya syirik itu kezhaliman yang besar. (Luqman: 13).

b. Menghancurkan seluruh amal.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):Sesungguhnya jika engkau berbuat syirik, niscaya hapuslah amalmu, dan benar-benar engkau termasuk orang yang rugi. (az-Zumar: 65).

c. Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta ala.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni jika disekutukan, dan Dia akan mengampuni selain itu (syirik) bagi siapa yang (Dia) kehendaki. (an-Nisaa: 48, 116).
d. Pelakunya diharamkan masuk surga.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):Sesungguhnya barang siapa menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah baginya dan tempatnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun.(al-Maidah: 72).
e. Kekal di dalam neraka.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):“Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (al-Bayyinah: 6).

f. Syirik adalah dosa paling besar.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu. Bagi siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (an-Nisa: 166).

g. Perkara pertama yang diharamkan oleh Allah.

Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman (yang terjemahannya): "Katakanlah: Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun ter-sembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menu-runkan hujjah untuk itu dan (meng-haram-kan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. (Al-Araaf: 33).

h. Dosa pertama yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta ala.

Lihat Quran surah al-Anaam: 151.

i. Pelakunya adalah orang-orang najis (kotor) akidahnya.

Allah Ta'ala berfirman (yang terjemahannya): Hai orang-orang yang beriman, sesung-guhnya orang-orang musyrik itu najis. (at-Taubah: 28). .

Sumber : http://myadha.blogspot.com/2008/07/syirik-jenis-jenis-bahayanya.html

Monday 3 December 2012

10 Surah Yang Baik Untuk Diamalkan !


1) Surah AL-FATIHAH dapat menghalang kemurkaan Allah SWT.
   
2) Surah YAASIN dapat menghalang kehausan pada hari qiamat.

3) Surah AD-DUKHAN dapat menghalang dugaan pada hari qiamat.                

4) Surah AL-WAQIAH dapat menghalang dari kefakiran.                                            

5) Surah AL-MULK dapat menghalang daripada azab kubur.                                

6) Surah AL-KAUTHAR dapat menghalang daripada perbalahan.                                

7) Surah AL-KAFIRUN dapat menghalang daripada mati dalam keadaan kufur.

8) Surah AL-IKHLAS dapat menghalang daripada sifat munafiq.                                

9) Surah AL-FALAQ dapat menghalang daripada sifat hasad.                                            

10) Surah AN-NAS dapat menghalang daripada penyakit was-was.

*Bacalah dengan IKHLAS kerana ALLAH SWT*

~Sila SHARE/SEBARKAN~          

Sunday 2 December 2012

KLIK ! LUANGKAN MASA ANDA SEKEJAP JE !

Sambil-sambil kita berjam2 mengadap Komputer,Laptop dll, jom kita semua luangkan sekejap utk berzikir! ^_^
Sila baca dgn tertib satu-satu ye, ikut je lafaz kt bawah perlahan-lahan.Pahala saya dapat , Korang pom dapat. In Shaa Allah ♥

♥Subhanallah Subhanallah Subhanallah
♥Alhamdulilah Alhamdulilah Alhamdulilah
♥Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar
♥Laa hau lawala Quwwata illa billahil 'aliyyil 'aziiim
♥Allahumma sholli 'alaa Muhammad
♥La ilaha illallah
♥Subhanallah wabihamdihi Subhanallah hil adzim
♥Astaghfirullahal 'aziim, allazii laa ilaaha illa hual hayyul Qayyum, wa atuubu ilaik... =')

PERHATIAN !!! Solat Anda Mungkin Tidak Sah Jika Bacaan Al-Fatihah Salah.




Terjemahan Surah Al-Fatihah :

1) Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. 2) Segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang Memelihara dan Mentadbirkan sekalian alam. 3) Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. 4) Yang Menguasai pemerintahan hari Pembalasan (hari akhirat). 5) Engkaulah sahaja (Ya Allah) Yang Kami sembah dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan. 6) Tunjukilah kami jalan yang lurus. 7) Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat.

Surah Al-Fatihah Dan Terjemahan !




Terjemahannya :

1) Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. 2) Segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang Memelihara dan Mentadbirkan sekalian alam. 3) Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. 4) Yang Menguasai pemerintahan hari Pembalasan (hari akhirat). 5) Engkaulah sahaja (Ya Allah) Yang Kami sembah dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan. 6) Tunjukilah kami jalan yang lurus. 7) Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat.

Sila Periksa Bacaan Anda : http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=CS8E4JeWR2A